Sumber: http://www.overahedge.ca/
Permainan modern di konsol game berbasis online kian marak dimainkan anak-anak di zaman modern ini. Hal tersebut seolah semakin menggerus keberadaan permainan tradisional yang dulu pernah eksis dan tidak kalah menarik untuk dimainkan.
Bermain video game melalui smartphone memang sungguh mengasyikkan, namun memainkan permainan tradisional akan memberikan pengalaman yang berbeda yang jauh lebih menyenangkan. Selama beberapa dekade terakhir ini, perkembangan teknologi membawa berbagai dampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal permainan yang biasa dimainkan anak-anak.
Anak muda kini lebih senang menghabiskan masa liburannya dengan berdiam diri dirumah memainkan sebuah game di gadget pribadinya daripada pergi keluar dan bermain permainan tradisional yang atraktif bersama teman-temannya seperti zaman dahulu.
Jepang adalah salah satu negara yang terkenal dengan keberagaman budayanya, termasuk dalam hal permainan tradisional. Di era modern seperti saat ini, ternyata masih terdapat beberapa permainan tradisional asal Negeri Sakura tersebut yang masih eksis dan cukup populer sampai sekarang dikalangan generasi muda Jepang. Kebanyakan dari mereka biasanya memainkan permainan-permainan tradisional ini saat tiba perayaan tahun baru. Walaupun tidak semua anak-anak di Jepang aktif memainkannya, namun setidaknya permainan tradisional ini masih dijaga dan terus dilestarikan keberadaannya hingga kini.
Sebuah mainan dengan fungsinya yang membuat anak-anak merasa senang dan terhibur tidaklah selamanya harus mahal dan modern. Di Jepang, bahkan beberapa permainan tradisional memiliki pertandingan resmi sendiri yang dimainkan secara serius sekaligus menghibur.
Sejak era lampau, permainan tradisional selalu terjaga keberadaannya dan terus menghibur anak-anak di Jepang dari generasi ke generasi. Ragam permainan tradisional tersebut telah berevolusi menjadi salah satu budaya lokal yang kian lestari di Negeri Sakura dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis mancanegara yang tengah singgah ke Jepang.
Menjajal Ribuan Mainan Tradisional di Museum Mainan Himeji, Jepang!
Sumber: https://www.japanvisitor.com/Siapa sangka, kecintaan atau hobi mengoleksi mainan bisa disulap menjadi sebuah museum mainan yang berlokasi di Himeji, Jepang. Inou Shigeyoshi telah sejak lama memiliki hobi yang gemar mengoleksi mainan hingga kini telah mencapai lebih dari 90 ribu mainan yang ia jaga dan kumpulkan sampai sekarang dirumahnya. Museum ini ia dirikan sejak tahun 1974 dan terus dijaganya dengan baik oleh ia sendiri dan putrinya, Inoue Itsuko. Museum mainan ini hanya berjarak kurang lebih 1-2 jam perjalanan dari Osaka.
Inoue sendiri sebelumnya merupakan seorang pebisnis yang sering bertugas hingga ke luar negeri. Ia mengaku menyukai mainan sedari dulu dan seringkali mengumpulkan berbagai jenis mainan di negara-negara yang pernah ia singgahi. Jadi, mainan yang ada di museum koleksinya tersebut tidak hanya berasal dari Jepang alias mainan lokal saja, namun juga bercampur dengan koleksi mainan dari negara luar Jepang yang berjumlah total hingga 160 negara yang mainannya dikoleksi oleh Inoue. Ketertarikannya kepada mainan terus tumbuh dan berkembang hingga ia bisa membangun sebuah museum mainan ini dengan uang yang ia miliki.
Ketika terjadi bencana alam gempa bumi di tahun 1995 yang juga berdampak hingga daerah Kansai, Inoe sempat bingung dan putus asa memikirkan nasib mainan-mainan di museumnya yang telah ia bangun dengan susah payah. Namun, perlahan ia pun mulai bangkit dan kembali menata museumnya dan terus mengoleksi mainan-mainan unik dari seluruh negara yang ia kunjungi, hingga seperti sekarang ini.
Sumber: http://wadachi73.jp/
Beberapa mainan di museum ini pun dapat langsung dimainkan atau dicoba oleh para pengunjung yang datang. Memiliki total 6 bangunan, museum ini memiliki tema tersendiri di masing-masing bangunannya. Sssttt… ada jenis mainan yang berasal dari Indonesia juga, lho! Kalian hanya perlu mengunjungi bangunan nomor 4 untuk dapat memainkan mainan asal Indonesia. Hanya dengan mengeluarkan biaya sebesar 600 Yen atau sekitar Rp 70 ribu, kalian dapat bermain seharian dan sepuasnya di museum mainan ini dengan dipandu oleh sang pemilik langsung, Inoue Shigeyoshi. Asyik, kan?
12 Macam Pilihan Permainan Tradisional Khas Jepang
1. Shogi
Sumber: https://www.fun-japan.jp/
Shogi merupakan catur khas Jepang yang namanya sudah banyak dikenal melalui beberapa adegan didalam film atau anime Jepang yang menampilkan permainan tradisional yang dimainkan oleh dua orang ini. Berbeda dengan catur yang berwarna hitam putih, kotak dalam papan permainan shogi berjumlah 9 lajur dan 9 baris dan keseluruhannya berwarna sama. Kedua pemain akan memainkan bidak di masing-masing areanya. Ciri khas shogi adalah bisa memainkan kembali bidak lawan yang telah ditangkap. Pemain yang pertama melangkah disebut sente, sedangkan pemain pembuat langkah kedua disebut gote. Serupa dengan catur, permainan shogi dianggap berakhir setelah pemenang melakukan skakmat terhadap bidak raja milik lawan atau biasa disebut tsumi.
2. Ayatori
Sumber: https://id.pinterest.com/Jika kalian pecinta anime Doraemon, pasti sudah tidak asing lagi dengan permainan karet asal Jepang yang seringkali dimainkan oleh Nobita. Permainan bernama ayatori ini hanya memerlukan seutas tali sepanjang 120 cm yang nantinya akan dibentuk menjadi sebuah pola menggunakan jari-jari tangan pemainnya.
Ayatori tidak hanya bisa dimainkan oleh satu orang, namun juga bisa dimainkan oleh dua orang dan dipertandingkan dengan beberapa peraturan. Satu orang pemain memegang tali sambil membuat sebuah pola atau bentuk, sedangkan pemain lainnya membentuk pola yang lainnya dengan tali yang berbeda. Jika terdapat kesalahan atau tali yang merusak bentuk tali menjadi tidak beraturan, maka mereka dinyatakan kalah. Berbeda dengan di Indonesia yang memiliki permainan serupa memakai karet gelang, ayatori adalah seni melipat tali khas Jepang dengan tali karet yang khusus.
3. Menko
Sumber: https://commons.wikimedia.org/
Menko merupakan permainan kartu tradisional yang bergambar karakter khas Jepang dan terbuat dari kertas tebal atau karton. Bentuk kartu menko bisa berupa persegi maupun lingkaran. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan cara main yang tidak jauh berbeda dengan permainan kartu bergambar yang kita kenal di Indonesia. Pemain pertama akan meletakkan kartunya diatas papan kayu, sedangkan pemain lawan melempar kartunya untuk berusaha membalikkan kartu pemain pertama melalui hembusan angin dari kartu yang ia lemparkan tadi. Pemenang ditentukan oleh pemain yang berhasil membalikkan kartu lawan sebanyak-banyaknya dan berhak mengambil kartu-kartu tersebut.
4. Tako
Sumber: https://id.pinterest.com/Sama halnya seperti di Indonesia, Jepang pun memiliki permainan layang-layang dengan bermacam gambar-gambar menarik. Tako diyakini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada periode Nara (710-794 M) oleh para biksu Buddha dari Tiongkok. Setiap wilayah Jepang memiliki bentuk dan model layang-layang khasnya yang berbeda-beda. Tako biasanya memiliki desain yang bermakna religius dan simbolis dengan menggambarkan karakter-karakter dari cerita rakyat di Jepang. Selain itu, bentuknya yang cukup besar membuatnya menjadi daya tarik tersendiri sehingga terdapat beberapa festival khusus menerbangkan layang-layang khas Jepang ini.
5. Takeuma
Sumber: https://www.asoyama.com/Takeuma bisa dibilang menyerupai permainan tradisional ikonik di Indonesia, yaitu Egrang. Cara bermainnya pun mirip dengan bermain Egrang di Indonesia. Menggunakan 2 buah bilah bambu panjang dengan bambu kecil di sepertiga bagian bawah tongkat sebagai pijakannya, takeuma cukup sulit dikendalikan saat dinaiki. Berbeda dengan Egrang yang dimainkan bebas, Takeuma biasanya dimainkan oleh orang Jepang dengan mengenakan baju tradisional mereka yaitu kimono atau yukata.
6. Ohajiki / B-dama
Sumber: https://www.jci-gardena.org/
Sekilas permainan ini mirip dengan campuran permainan kelereng dan karambol yang ada di Indonesia. Ohajiki atau biasa disebut juga B-dama merupakan permainan tradisional Jepang yang menggunakan kepingan berbentuk bulat pipih bernama ohajiki dan dimainkan dengan cara membidik kepingan ohajiki yang ada di area permainan. Jika pemain berhasil menembak ohajiki yang disentil menggunakan dua jari jemari di salah satu tangannya, maka ia berhak mengambil kepingan ohajiki tersebut untuk menjadi miliknya. Berbeda dengan permainan kelereng dan karambol di Indonesia, ohajiki atau B-dama biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan Jepang.
7. Kendama
Sumber: https://kendama.vn/
Kendama merupakan mainan khas Negeri Sakura yang sudah tidak asing lagi kita lihat di film anime atau manga Jepang. Mainan ini terdiri dari Ken (gagang yang berbentuk mirip palu dengan bagian ujung runcing) dan Dama (bola yang berlubang dibagian bawahnya dan terhubung dengan seutas tali ke ujung palu). Permainan tradisional yang diciptakan oleh Hamaji Egusapada pada tahun 1918 ini memiliki teknik bermain yang simpel namun rumit. Bahkan, diketahui terdapat lebih dari 1.000 teknik untuk memainkan Kendama. Namun, biasanya permainan ini dimainkan dengan melemparkan bola keatas dan menangkapnya menggunakan bagian sisi kanan dan kiri Ken yang berbentuk cekung seperti mangkuk. Di beberapa kesempatan, Kendama bahkan telah memiliki kompetisi khusus di Jepang hingga tingkat nasional.
8. Otedama
Sumber: http://tenp10.com/
Hampir serupa dengan permainan bola bekel di Indonesia, Otedama adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan di Jepang. Dengan 5 kantung kecil berisi kacang-kacangan, otedama dimainkan dengan cara melempar kacang-kacang tersebut dan kemudian ditangkap menggunakan kantung. Terdapat dua teknik bermain otedama, yaitu nagedama dan yosedama. Namun, umumnya otedama dimainkan dengan teknik nagedama.
9. Kamizumo
Sumber: https://janmstore.com/Kamizumo merupakan permainan khas Jepang berbentuk boneka pegulat sumo yang terbuat dari kertas. Permainan tradisional ini bahkan sudah ada dan dikenal sejak tahun 1975 silam di Negeri Sakura. Nantinya, masing-masing pemain akan saling beradu boneka sumo diatas arena yang juga terbuat dari kertas. Kemudian, kedua pemain harus menggerakkan boneka dengan cara mengetuk-ngetuk bagian pinggir arena hingga kedua boneka bergetar dan saling mendorong satu sama lain. Boneka sumo yang jatuh dan terdorong keluar dari area pertarungan dinyatakan kalah.
10. Daruma Otoshi
Sumber: https://www.konjaku.fr/Permainan tradisional Negeri Sakura selanjutnya ini menggunakan boneka Daruma yang menurut kepercayaan Jepang sebagai pembawa aliran Zen Buddisme. Daruma Otoshi terdiri dari 5 bagian dengan lubang ditengahnya dan warna yang berbeda-beda di tiap bagiannya. Mainan tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan palu yang berbobot ringan, mulai dari bagian bawah sampai keatas hingga satu persatu susunan boneka daruma dikeluarkan. Namun, dengan catatan keseluruhan susunan boneka daruma tersebut tidak boleh sampai ambruk atau jatuh berserakan.
11. Taketombo
Sumber: https://www.japanallover.com/Permainan tradisional sederhana ini pasti sudah tidak asing bagi kalian yang sering melihat serial animasi Doraemon. Taketombo adalah mainan tradisional asal Jepang berbentuk baling-baling yang terbuat dari bilah bambu. Permainan yang telah ada sejak zaman Edo dan diciptakan oleh Hiraga Gennai ini dimainkan dengan cara diputar pada bagian porosnya hingga baling-baling tersebut terbang berputar keatas.
12. Kyokugoma
Sumber: http://nekokoma.sblo.jp/
Dalam bahasa Jepang, gasing disebut Koma yang telah ada dan berkembang sejak lama di Negeri Sakura. Umumnya, gasing Koma terbuat dari material seperti kayu dengan bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Salah satu jenis gasing Jepang yang paling populer adalah Beigoma yang telah ada sejak tahun 1920-an dan terbuat dari besi. Desain gasing koma ini sangat mencolok dengan sentuhan seni khas Jepang. Biasanya, gasing terdiri dari 3 bagian yaitu bagian kepala, badan, dan kaki dengan tali yang dililit, kemudian ditarik sebagai alat pemutarnya.
Permainan ini sebetulnya sederhana dengan pemenang ditentukan oleh gasing yang berputar paling lama. Namun, di Jepang, terdapat sebuah pertunjukkan gasing tradisional bernama “Kyokugoma” yang dimainkan oleh pemain profesional khusus yang disebut “Kyokugoma-shi”. Uniknya, gasing bukan diputar diatas tanah wadah seperti pada umumnya, melainkan diputar diatas jari jemari, tongkat, kipas, bahkan pedang.
Nah, itu dia beberapa informasi mengenai berbagai macam permainan tradisional ala Jepang yang masih eksis sampai sekarang. Bagi kalian yang sangat tertarik untuk tinggal maupun sekedar mengunjungi Negeri Sakura, tidak cukup hanya dengan perbekalan fisik dan informasi umum terkait Jepang saja.
Namun, juga perlu menguasai skill berbahasa Jepang yang baik dan lancar. Rutin berlatih adalah salah satu cara untuk dapat terus mengasah kemampuan Bahasa Jepang yang telah kita kuasai dan dipraktekkan langsung dalam obrolan berbahasa Jepang.
Atas dasar itulah, Tensai Nihongo Bunka Gakuin hadir sebagai LKP Bahasa Jepang terdepan dan terpercaya nomor 1 di Kabupaten Karawang, bahkan Jawa Barat. Kami siap membantu Anda mewujudkan impian agar bisa fasih mengucapkan kalimat-kalimat dalam Bahasa Jepang. Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi nomor kontak pelanggan Tensai di 0813-1704-3583.
Referensi
Artikel di atas dibuat dengan bersumberkan:· https://japanesestation.com/
· https://womantalk.com/
· https://www.akibanation.com/
· https://www.artforia.com/